Bulat, bunder seperti bola boling yang
siap menggelinding ke lajurnya untuk siap menghantam pin pin yang tersusun rapi diujung sana. Ketika bola itu mengenai pin dan merobohkannya seraya aku
dengan bangga mengatakan straikkkkk. Seperti itulah kira-kira betapa lebaynya penggambaran aku ketika melihat mukanya yang menggemaskan. Pengen tak gelindingin pokoknya.
Wo..wo..wo bukan secepat itu
pula aku dapat mengaguminya.
Karena boleh dibilang
pertemuan kita memang bukan
pertemuan yang istimewa. Tidak
penuh drama bahkan bisa
dibilang biasa saja malah cenderung sangat-sangat aneh.
Sebenarnya namanya sudah aku
ketahui dari kegiatan-kegiatan yang
aku pernah diikuti. Dia bukan
orang asing dalam kehidupanku karena terkadang bertemu namun tak pernah menelorkan kata-kata.
Bahkan bisa dibilang aku tau dia
tapi belum tentu dia tau aku.
Sederhananya akhirnya
dipertemukan dalam suatu
acara. Namun namanya hanya
sebatas kenal dan teman kerja
tidak kepikiran akan sejauh ini.
Karena secara naluri aku ini apa
dan bisa apa. Sesederhana itu
pemikiran lelaki yang sering
dikatakan noob ketika bertemu dengan wanita.
Pertama kali obrolan intens yang tercipta waktu dirimu menanyakan masalah tentang job foto yang aku jawab dengan setengah-setengah karena memang tidak tau. Ternyata itu bukan obrolan yang terakhir karena entah secara kebetulan ada sebuah konser penyanyi yang kamu idolakan. Lalu akhirnya juga malah ikutan nonton orang yang sebenarnya tidak aku idolakan. Karena peristiwa babak belur yang terjadi lalu menemukan novel di kostan teman yang ceritanya ada kemiripan. Rasa penasaran itulah yang menyebabkan aku juga ikutan nonton dengan orang yang teman juga bukan, akrab juga tidak, kenal juga baru, siapa-siapa juga bukan. Aneh pokoknya dah.
Peristiwa yang terjadi sering aku anggap sebagai titik. Titik yang sudah di tetapkan memang seakan aneh. Kalaupun dipikir pasti akan terasa kebingungan. Setelah satu konser yang terlewati akhirnya mulai biasa dan tetap biasa saja hubungan dua orang ini. Lalu semakin kesini semakin terasa curiga dan benar saja ada sesuatu yang ternyata siap untuk menggelinding. Sebuah bola boling yang siap meluncur untuk menghantam pin yang yang sudah tersusun rapi. Entah mulainya dari mana tapi aku sekarang bisa mengatakan bahwa dirimu adalah orang yang menyebalkan, cerewet dan susah dibilangin. Yaa siapa lagi kalau bukan dirimu yang kek boling :)
Peristiwa yang terjadi sering aku anggap sebagai titik. Titik yang sudah di tetapkan memang seakan aneh. Kalaupun dipikir pasti akan terasa kebingungan. Setelah satu konser yang terlewati akhirnya mulai biasa dan tetap biasa saja hubungan dua orang ini. Lalu semakin kesini semakin terasa curiga dan benar saja ada sesuatu yang ternyata siap untuk menggelinding. Sebuah bola boling yang siap meluncur untuk menghantam pin yang yang sudah tersusun rapi. Entah mulainya dari mana tapi aku sekarang bisa mengatakan bahwa dirimu adalah orang yang menyebalkan, cerewet dan susah dibilangin. Yaa siapa lagi kalau bukan dirimu yang kek boling :)
Post a Comment
Post a Comment