Gue sangat setuju dengan pendapat tentang masa sekolah yang paling berkesan adalah masa SMA. Karena disinilah gue merasa bahwa segalanya tentang persahabatan, masa depan pendidikan, karir akan ditentukan setelah lewat masa ini. Bahkan masa SMA juga erat dengan percintaan anak-anak yang sedang mencari arti kata "serius" atau hanya "sekedar" punya status saja.
Namun disini yang akan gue bagikan sebuah video yang dimana ini adalah video pertama kali gue manggung bersama teman-teman satu kelas, satu organisasi dan satu angkatan. Memang kami hampir kompak dalam beberapa hal tapi tidak kompak sekali dengan namanya asmara, hehehe.
"yaiyalah semua orangkan punya selera masing-masing"
Maksudnya dalam asmara tidak kompak misal satu rombongan diantara kami ada yang punya gebetan, punya pacar dan zomblo selama tiga tahun disekolah, ngehehe (mereka pasti tau siapa yang disebut). Tapi kalo untuk hal diluar itu seperti aktif organisasi, futsal kami bisa sejalan dan juga bisa ngeband walaupun belum profesional banget. Tapi bagi kami yang terpenting adalah kami menikmatinya.
Terlebih untuk masalah ngeband ini hampir seminggu sekali dilakukan. Tujuannya simpel, "cuman ingin senang-senang setelah penat disekolah". Tanpa memikirkan apakah kami buat album lalu jadi anak band. Semua itu sama sekali menjadi tujuan. Ya namanya cuman cari hepi saja.
Namun akhirnya ada satu kesempatan dimana keisengan ngeband kami yang biasa mainnya distudio berpindah tempat disebuah panggung yang ditonton banyak orang. Bukan kok, kami bukan diundang untuk manggung dimana atau kami mengikuti kompetisi band. Tapi kami hanya mencoba manggung diacara pelepasan SMA atau bahasa kerennya Farewell Party.
Kami sebenarnya ingin mencoba sekali-kali manggung namun kok bingung mau bawain lagu apa. Akhirnya gue menawarkan satu lagu yang dimana lagu itu adalah lagu yang gue ciptakan ketika SMP bersama Dito dan Riski. Namun permasalahnya adalah gue tidak pernah tau kunci-kuncinya sehingga gue juga bingung gimana mau ngasih tau nadanya ke mereka.Liriknya ada disini
Namun pada akhirnya ada Ardi dan Bayu tetap berusaha untuk menemukan kunci lagu tersebut dengan mendengarkan rekaman lagu yang dulu pernah gue rekam waktu SMP lewat hape. Beruntung memang ada dua orang ini karena hanya merekalah yang fasih dalam masalah genjreng-genjreng. Sehingga dalam waktu kurang lebih dua hari mereka sudah tau kunci-kuncinya. Sekarang yang kami lakukan adalah mengeksekusi lagu tersebut di dalam studio band. Selain menemukan arasemen yang pas, tujuan lainnya adalah supaya tidak kaku nantinya ketika manggung.
Ini kali pertamanya kami harus serius ketika berada didalam studio. Biasanya kami sering mainnya asal ngawur, kali ini kami harus bisa menemukan perpaduan gitar, bass, drum, dan vokal yang pas dengan lagu yang belum pernah dibawakan oleh band mana pun.
yaiyalah orang lagu ciptaan sendiri, belum terkenal pula, mana mungkin pada tau.
Yakinlah didalam perjalanan mengulik lagu tersebut banyak sekali hambatan yang sama sekali tidak diharapkan diantaranya Bayu si gitaris kami yang pada awalnya jarang latihan karena harus sibuk dengan pendaftaran polisinya, arasemen yang kurang mantap, lalu masalah keuangan prasojo si vokalis kami yang makin menipis karena prasojo statusnya dimetro sebagai perantauan. Gue jadi sempat frustasi karena takut ini akan berhasil atau tidak. Karena malu-maluin juga kalau pas sudah manggung tapi kurang maksimal.
Mendekati hari H akhirnya Bayu mulai bisa bergabung latihan dengan kami. Masuknya Bayu memberikan efek yang cukup baik dalam latihan kami. Arasemennya makin kelihatan arahnya sehingga mengurangi rasa malu-maluin gak nanti ketika manggung dihadapan mereka.
Ketika hari yang ditunggu-tunggu tiba kami sempat syok ketika dipanggil pertama untuk manggung. Karena kami berharap untuk manggung kedua atau ketiga. Kemudian Zaki mendatangi bagian acara untuk koordinasi lalu akhirnya kami dapat bagian terakhir.
sebenarnya kami bisa saja manggung pada awal itu. namun gue posisinya juga lagi gladi diruang guru. setelah ngobrol-ngobrol dengan mereka akhirnya mereka juga setuju untuk nanti saja manggunya.
Namun kami pada akhirnya juga menyesal manggung diurutan terakhir. Karena semua orang dari mulai tamu undangan sudah pada standby duduk dan tentu saja ramai sekali dan ini lah yang terjadi
Namun pada akhirnya ada Ardi dan Bayu tetap berusaha untuk menemukan kunci lagu tersebut dengan mendengarkan rekaman lagu yang dulu pernah gue rekam waktu SMP lewat hape. Beruntung memang ada dua orang ini karena hanya merekalah yang fasih dalam masalah genjreng-genjreng. Sehingga dalam waktu kurang lebih dua hari mereka sudah tau kunci-kuncinya. Sekarang yang kami lakukan adalah mengeksekusi lagu tersebut di dalam studio band. Selain menemukan arasemen yang pas, tujuan lainnya adalah supaya tidak kaku nantinya ketika manggung.
Ini kali pertamanya kami harus serius ketika berada didalam studio. Biasanya kami sering mainnya asal ngawur, kali ini kami harus bisa menemukan perpaduan gitar, bass, drum, dan vokal yang pas dengan lagu yang belum pernah dibawakan oleh band mana pun.
yaiyalah orang lagu ciptaan sendiri, belum terkenal pula, mana mungkin pada tau.
Yakinlah didalam perjalanan mengulik lagu tersebut banyak sekali hambatan yang sama sekali tidak diharapkan diantaranya Bayu si gitaris kami yang pada awalnya jarang latihan karena harus sibuk dengan pendaftaran polisinya, arasemen yang kurang mantap, lalu masalah keuangan prasojo si vokalis kami yang makin menipis karena prasojo statusnya dimetro sebagai perantauan. Gue jadi sempat frustasi karena takut ini akan berhasil atau tidak. Karena malu-maluin juga kalau pas sudah manggung tapi kurang maksimal.
Mendekati hari H akhirnya Bayu mulai bisa bergabung latihan dengan kami. Masuknya Bayu memberikan efek yang cukup baik dalam latihan kami. Arasemennya makin kelihatan arahnya sehingga mengurangi rasa malu-maluin gak nanti ketika manggung dihadapan mereka.
Ketika hari yang ditunggu-tunggu tiba kami sempat syok ketika dipanggil pertama untuk manggung. Karena kami berharap untuk manggung kedua atau ketiga. Kemudian Zaki mendatangi bagian acara untuk koordinasi lalu akhirnya kami dapat bagian terakhir.
sebenarnya kami bisa saja manggung pada awal itu. namun gue posisinya juga lagi gladi diruang guru. setelah ngobrol-ngobrol dengan mereka akhirnya mereka juga setuju untuk nanti saja manggunya.
Namun kami pada akhirnya juga menyesal manggung diurutan terakhir. Karena semua orang dari mulai tamu undangan sudah pada standby duduk dan tentu saja ramai sekali dan ini lah yang terjadi
Pada menit 1:03-1:07 sempat terjadi hening karena gue grogi mukul tom nya sehingga gak bunyi apa-apa. Nah hal ini yang menyebabkan Prasojo bingung sudah masuk kelirik selanjutnya apa belum. Lalu Zaki, Ardi dan Bayu pada nengok ke gue. Tapi akhirnya situasi yang krik tersebut gak berlarut larut lama. Coba kalau mereka pada berenti dan bingung sendiri. Malah jadi malu-maluin sendiri kan, ngehehe.
Selain kejadian ini, gue pun ketika naik keatas panggung hampir jatuh karena posisi sepatu gue yang agak longgar. Jadi sewaktu waktu bagian kaki bawah bisa nekuk sendiri. Apalagi posisinya memang sudah ditambah grogi. Lengkap dah pengennya cepet-cepet jalannya dan kelarin ini semua
Tapi ini memang jadi salah satu pengalaman yang tak pernah terlupakan ditambah lagi ada jejak digitalnya yang direkam oleh Azhar. Sewaktu-waktu bisa lah untuk cerita anak, ini loh bapakmu pernah ngeband trus hampir malu maluin, ngehehe.
Ikan Hiu Makan Tomat :)
Post a Comment
Post a Comment