Nak, Jangan Contoh Bapakmu Ini


Memasuki pertengahan di tahun 2019 ini banyak sekali hal yang menghiasi. Mulai dari masalah pribadi, keluarga, pekerjaan hingga masalah studi. Semua mengisahkan hal baik walaupun banyak juga yang kurang baik tetapi memang hal tersebut sudah lumrah tak bisa dipisahkan dengan apapun.

Tulisan ini akan sedikit throwback ketulisan lama yang ada dalam blog ini. Ada dua tulisan yang ngepostnya berbeda tapi intinya sama.  Tulisan pertama yang berjudul Graduation ditulis pada saat masih umur 3,5 tahun dikampus. Sedangkan tulisan kedua yang berjudul Wis-Udah ditulis pada saat memasuki umur 4 tahun dikampus. Tulisan pertama berisi ketidakmampuan untuk memperkirakan semester depan apakah akan wisuda atau tidak. Tulisan kedua adalah lanjutan ketidakmampuan dalam mengejar waktu satu semester disertai dengan dalil-dalil pembelaan yang seolah-olah menggambarkan perasaan santuy ketika lihat temannya sudah pecicilan pakai toga kesana kemari menjadi artis dalam sehari atau lebih tepatnya setengah hari.

Lalu apa kabar dengan dirimu yang sekarang. Well, sebenarnya tulisan diatas harusnya ada lanjutannya lagi yaitu yang ketiga. Tapi karena kadung kecewa tidak bisa menyelesaikan disebabkan banyak sekali hal yang tak terduga jadi hambatan jadi tidak ada niatan untuk nulis yang ketiga. Intinya sudah kadung malas ngapa-ngapain gara-gara tidak kesampaian.

Walaupun dilanda rasa malas dan kecewa namun karena ada beberapa yang belum wayahe akhirnya menjadi sebuah penghibur bahwasannya bukan hanya dirimu yang kurang beruntung yang lain juga masih ada. Sejujurnya tidak pernah punya pikiran untuk putus asa dalam hal apapun termasuk untuk hal ini. Karena selalu menikmati dan pada dasarnya orang yang senang sebuah proses dan difase ini umur kuliah sudah mencapai 4,5 tahun.

Tulisan ini hanya ingin menginfokan lagi-lagi untuk yang ketiga kalinya tidak berhasil lagi mencapai garis finish di umur kuliah yang sudah 5 tahun. Semua salah diri sendiri yang tidak pernah bisa dalam mengatur sebuah prioritas. Sejujurnya ketika ditanya kendalanya apa dan kenapa sudah malas menjawab karena cenderung akan mencari-cari alasan yang ujungnya hanya dikira sebuah pembelaan. Akhirnya gelar yang patut disandang dalam kesempatan kali ini adalah Pecundang.

Nak, semoga ini jadi pembelajaranmu kedepannya untuk lebih berani lagi ketika menggapai sesuatu. Jangan terlalu mikir terlalu lama dalam bertindak tapi tidak boleh juga mewajibkan harus cepat-cepat dalam mengambil sebuah tindakan. Tau timing dan tau limiter sendiri.

Ikan Hiu Makan Tomat.




Related Posts

Post a Comment