Wisuda merupakan moment sakral bagi mereka yang sudah menyelesaikan studi didalam perkuliahannya. Karena bagi mahasiswa, moment ini merupakan hal yang ditunggu sebelum memasuki dunia kerja yang belum tentu menyenangkan.
Lain halnya bagi mereka yang kurang beruntung dalam perjalanannya. Entah yang masih tertahan direvisi, pembimbing, direfrensi, dikeluarga maupun tertahan karena masih malas. Bagi mereka wisuda merupakan sebuah uji nyali. Mau tidak mau mereka akan merasakan suatu kebaperan yang amat tinggi. Belum lagi bagi mereka yang lulus tidak tepat waktu. Intinya campur aduk macam rujak bebeg perasaanya.
Bagi mereka yang tidak lulus tepat waktu tentu mempunyai hal-hal yang dijadikan sebagai pembelaan untuk mereka, diantaranya:
- Bimbingan sulit karena dosennya sibuk atau sering revisi
- Lulus juga belum tentu dapat perkerjaan
- Lulus juga belum tentu langsung nikah
- Belum ada tujuan pasti setelah lulus
Walaupun banyak alasan yang dijadikan sebagai pembelaan. Namun semua itu akan kalah dengan ucapan sederhana dibawah ini:
yang penting gak ngabisin uang ortu walaupun belum kerja atau nikah
Sebenarnya mau lulus tepat waktu ataupun tidak kembali lagi ke individu masing-masing dalam menyikapi permasalahan yang dialami. Mereka yang lulus tepat waktu tak selalu mulus dalam perjalanannya. Bahkan cenderung mengalami masa sulit yang mengakibatkan kesehatannya terganggu.
Hal yang sulit diterima sebenarnya ketika melihat orang lain ternyata lebih beruntung dari pada kita. Namun satu hal yang juga harus ditanamkan dalam diri adalah menumbukan rasa syukur. Karena setiap manusia sudah diberi rezeki masing-masing dan tak mungkin rezeki tersebut tertukar.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ
كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S Ibrahim (14): 7)
Ayat diatas seharusnya dapat dijadikan sebagai pondasi untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Sekarang pertanyaannya adalah mampu atau tidak untuk menerapkannya? Khususnya untuk mereka yang tidak lulus tepat waktu dalam studinya?
Ayolah jangan patah semangat karena ada wajah-wajah yang ingin melihatmu memakai toga bertampang sumringah lalu datang kepada mereka dengan penuh kebahagiaan. Jangan ditunda lagi karena orang tuamu tak mengharapkan itu. Belum lagi untuk mereka yang memiliki penawar letih. Tak mungkin doi akan lama-lama menunggu karena di jaman ini banyak berkeliaran tukang tikung. Lalu untuk yang Zomblo nikmati saja yaa, xixixixi :D
Terakhir,
Happy Graduation teman-temanku S1 Perbankan Syariah IAIN Metro Angkatan 2014
Semoga sukses dunia dan akhirat
Ikan hiu makan tomat :)
Post a Comment
Post a Comment