Problematika Curhat

Problematika Curhat. Gue sebenarnya memiliki kecemburuan terhadap seseorang yang bisa bercerita dengan lancar. Entah itu lagi menceritakan tentang orang lain, gebetan, hal-hal yang lucu ataupun cerita tentang masalah dirinya sendiri. Boro-boro gue mau gitu lah wong pas lagi cerita aja bisa kehilangan kosakata ditengah jalan. 
Belum lagi ketika cerita entah ada intonasi suara yang kadang tidak jelas ataupun jalan ceritanya kadang membingungkan orang yang sedang diajak bercerita. Alhasil gue menjadi orang yang sangat dikira pendiam diantara teman-teman sendiri dan seringnya menjadi pendengar setia.

Mungkin akan terlihat aneh ketika seorang yang dikiranya sangat hemat suara diantara teman-temannya tapi malah disatu sisi memiliki media yang terkadang orang pun malas untuk melakukannya. Media yang dimaksud apalagi kalau bukan blog ini. Tempat dimana gue bisa nulis sesuatu yang orang lain mungkin menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele.

Karena ketika berbicara sesuatu yang kita rasakan itu belum tentu orang lain akan mendengarkan. Makanya gue lebih nyaman dengan menulis karena tinggal menuangkannya di jari-jari. Apalagi gue sadar diri tentang kapasitas yang ada didalam diri. Tentu gue tidak mau memaksakan untuk menjadi pendongeng tentang sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Terutama topiknya tentang masalah diri sendiri. Karena belum tentu yang diceritakan itu akan merasakan hal yang sama. Rasa peduli pasti akan timbul cuman menjadi sesuatu hal yang sangat jarang ditemui dalam jaman-jaman ini.

Memang cerita atau curhat menjadi hal yang sangat mudah dilakukan. Walaupun kita sudah mengerti bahwa ketika ada orang yang curhat pasti tidak jauh dengan masalah kesedihan. Ngeluh, nangis, serta menyesal terkadang menjadi suatu paket komplit yang dibawa orang ketika akan curhat. Semua dilakukan hanya untuk menghasilkan rasa lega. Atau paling tidak merasa didengarkan itu menjadi tujuan utama agar tak merasa sendiri lagi dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.

Semua punya kenyamanan masing-masing dalam mengeluarkan unek-uneknya. Ada yang dengan diam, marah-marah tidak jelas didepan temannya, nulis status galau di sosial media, atau jaman sekarang adalah dengan buat story dengan background hitam dengan tulisan hujatan penuh capslock dan macam-macam tindakan yang terkadang membuat kita sebagai teman juga merasa risih. Tinggal sebagai seorang teman atau orang terdekatnya bisa mengerti atau tidak. Hal yang kadang membuat jengkel adalah dikira baperan atau lebay ketika punya masalah. Karena menurut orang lain masalah yang sedang kita alami itu sepele. Harus diketahui setidaknya jangan sampai omonganmu itu membuat temanmu nantinya merasa tambah depresi ataupun yang bahaya sampai dendam berkepanjangan.

So simpelnya sekarang mulailah mengerti orang lain dan jangan maunya dingertiin saja.



Ikan Hiu Makan Tomat







Related Posts

2 comments

Post a Comment