Roti Lapis Empat


"Belari kencang dan mengejar 
dan sekuat tenaga
segala yang ku punya"

Waktu sudah menunjukan pukul 21.46 WIB yang artinya gue gak bisa lari dan mengejar malam yang dingin ini. Jadi gue putuskan untuk menghabiskan waktu dikasur bertemu dengan kekasih lama yaitu guling dan bantal yang jadi saksi pulau-pulau indah tercipta.

Namun, dengan sekuat tenaga bermodal apa yang dipunya akhirnya mengantarkan gue untuk mantengin laptop dan membuka blog untuk menuliskan segala hal yang menyebalkan. Dimulai dari hari ini kebelakang adalah hari-hari yang sangat menyebalkan. Menyebalkan karena harus dapat berdamai dengan diri sendiri.

Dapat diibaratkan kejadian kemarin-kemarin seperti roti yang memiliki lapis 4 dimana lapisannya itu ada rotinya yang empuk kayak pipimu, daging tapi bukan darah daging gue, sayur-sayur segar yang sengaja tidak dikasih kambing karena takut kambingnya jadi vegetarian. (Kayaknya kambing emang vegetarian deh) dan roti dibagian bawah yang sengaja ditempatkan disitu.

Roti paling atas ibarat perayaan wisuda, dagingnya itu foto-foto wisuda dengan fams, sayurnya adalah seseorang yang spesial tidak pakai telor dadar lalu ditutup dengan roti dibagian bawah. Keempat bagian itu disatukan lalu tinggal disantap happp dan nikmat lurrr.

Namun yang terjadi sudah tak dapat roti atas, dagingnya alhasil gak ada, sayurannya akhirnya jadi hilang juga. Tersisa hanya roti bagian bawah yang bisa jadi alas kepala untuk guling-guling. Mau marah tapi tak kuasa seperti sebuah bola yang ditendang berkali-kali. Hanya bisa kesana kemari karena sudah tergonjang-ganjing.

Setelah kejadian tidak jadi makan roti lapis empat. Derita lainnya muncul seperti tidak nafsu makan yang sampai 3 harian tidak menyentuh nasi sebutir pun. Lalu tidur penuh dengan gangguan seperti ada bayang-bayang yang tak berwujud namun seolah dapat membuat kepala serasa putar-putar multivitamin (kek iklan malahan).

Stres tapi tetep santuy tetap dijalani seorang yang nama belakangnya paling keren dirumahnya. Sampai akhirnya dia tetap ingin positif dengan apa yang terjadi walaupun jiwanya sudah babak belur tak karuan sambil bengok-bengok nyanyi ini,


Dia tidak menggubris siapapun yang menganggap ekspresinya terlalu lebay bin norak, terlalu berharap, baperan ataupun lemah. Percayalah pria yang memiliki nama belakang Fergian ini hanya ingin tenang hatinya dan senang melalui hari-harinya. Karena dia juga manusia yang mempunyai sebuah keinginan dan cita-cita namun belum beruntung. Namun untuk saat, "hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti". Kata band yang vokalisnya punya single yang berjudul surat cinta untuk starla.



*nb: btw ini video klip dari lirik yg gue ambil di paragraf pertama tulisan ini.

Ikan Hiu Makan Tomat.

Related Posts

Post a Comment