Selama pandemi banyak kebiasaan-kebiasaan baru muncul. Kebiasaan ini muncul karena adanya tuntutan untuk tetap produktif walaupun hanya dirumah saja. Selain tuntutan juga ada rasa untuk menghilangkan kebosanan. Masa mau tiap hari hanya rebahan dikasur? Lama-lama lengket loh.
Tak terkecuali saya pun memanfaatkan masa pandemi ini untuk mencoba kebiasaan baru yaitu menanam. Sebenarnya keinginan ini sudah lama sekali ada hanya saja belum pernah tereksekusi. Karena masih ada rasa malas belum lagi kalau hari-hari sudah disibukkan untuk wira-wiri kesana kemarin dan tertawaaa---
Pertama kali yang saya lakukan tentu googling untuk mencari tutorialnya. Lebih tepatnya tanaman apa sih yang paling enak untuk ditanam. Akhirnya jatuh pilihan kepada sayuran kangkung. Karena saya lihat untuk perawatannya masih mudah dan cenderung pas untuk saya yang masih newbie ini. Okelah setelah itu tepatnya H-5 puasa akhirnya saya diskusi dan mengajak teman-teman risma untuk membuka lahan dibelakang rumah untuk menanam sayuran. Mereka akhirnya setuju H-2 terjun untuk eksekusi lahan sekalian mau menanam juga.
Namun pas sudah H-2 saya mencoba keliling kebelakang rumah dan akhirnya mendapati suatu hal yang tidak mengenakan yaitu adanya ular yang sedang berburu mangsanya. Ular ini mengejar seekor katak sampai masuk ke comberan belakang rumah. Namun si ular akhirnya kalah cepat dengan katak dan kemudian sempat tatap-tatapan saya dengan ular yang sedang berada dicomberan itu. Jaraknya memang sekitar 5 meter saja namun karena saya sudah banyak trauma dengan binatang satu itu akhirnya saya urungkan untuk membuka lahan dibelakang. Takut terjadi apa-apa dengan anaknya orang. Ya ada rasa wedi juga sih,
Memasuki bulan puasa tepatnya H+5 akhrinya hasrat untuk menanam kembali ada. Karena tidak jadi nanam kangkung akhirnya kembali googling lah untuk menanam sayuran apa yang cocok ditanam dengan polybag. Akhirnya tertariklah dengan tanaman cabe.
Masalah lagi-lagi muncul karena tidak tau beli bibitnya ada dimana. Akhirnya setelah tanya-tanya banyak menyarankan untuk membeli bibit yang sudah tumbuh. "Wah kurang greget lah", batin saya. Kalaupun misal harus membeli bibit yang bungkusan karena tidak mau bibit yang sudah tumbuh. Belum tentu akan saya tanam semua dan malah mubazir kan. Nah, akhirnya kepikiran dengan biji cabe yang sudah ada didapur apa dapat tumbuh juga. Karena penasaran akhirnya langsung cari di youtube dan ketemulah video ini,
Memang sih youtube kadang banyak clickbaitnya, cuman 2 hari loh siapa yang tidak tergiur. Setelah membuka videonya kok ribet banget caranya. Akhirnya cari video-video lagi yang kiranya dapat lebih simpel kalau bisa dari biji langsung tanam gitu, hehehe. Ketemulah dengan video ini,
Nah yang ini sesuai dengan yang saya mau. Lebih praktis karena biji cabenya hanya dijemur langsung ditanam. Untuk harinya masih logis menurut saya tapi kalaupun ada yang ingin mencoba tanam cabe. 2 Channel ini dapat menjadi rekomendasi kalian. Setelah itu langsung cari wadah dan jemur cabe sebentar, buat media tanam yang hanya mengandalkan tanah samping kandang pitik dan untuk pupuk saya beli disini,
Setelah media tanam jadi lalu mulai proses tanam biji cabe. Jelas ada rasa takut kalaupun memang tanamannya tidak tumbuh. Tapi namanya juga belajar wajar sih kalau misal menemui kegagalan pada awal belajar. Saya menanam cabe besar dan satunya cabe rawit. Mau cari cabe-cabean nanti dimarah doi-sih, ehehehe.
Selama 4 hari saya menunggu cabenya sprout. Tumbuhloh-tumbuh keatas bukan kesamping. Namun belum ada tanda-tanda kemunculan akhirnya sempat pesimislah kayaknya tidak semudah itu tumbuhnya. Banyak yang bilang cabe ini termasuk yang lama dan susah untuk tumbuhnya. Namun ada suatu keajaiban ketika memasuki hari ke 7. Setelah melihat ini emak juga akhirnya tertarik untuk ikut menanam cabe jamplang atau japlak. Saya kurang paham ini cabe benar atau tidak namanya tapi cabe ini didapat emak dari minta tukang sayur. Penampakan cabenya ada dibawah gambar pertama,
Ini pas sudah memasuki hari ke 7 senangnya bukan main lah, langsung sebagai orang alay jaman sekarang yang ketika melakukan sesuatu harus di upload ke sosial media. Ya saya lakukanlah sebagai bentuk pamer, ngahaha. Becanda loh. Tapi yang tumbuh masih yang cabe besar untuk yang rawit tidak berhasil tumbuh dan berkembang.
Masuk hari ke 21 saya sempat membuat status di WhatsApp kalau umur segitu apakah sudah harus dipisah. Walaupun saya juga sudah googling kalau harus menunggu sebulan untuk dipisah tapi karena banyak jawaban harus segera dipisah. Ya sudah lah mau gimana lagi kalau keputusannya begitu :(
Saya pun tidak menyangka kalau hasilnya akan sebanyak ini. Akhirnya ini menambah kebingungan mana masih puasa kalau mengumpulkan tanah 8 kantong polybag saja sudah tidak karuan rasanya. Akhirnya untuk mengurangi bibit yang tumbuh saya sebar. Ada yang sudah dipolybag besar, ada yang masih dibaskom, ada yang dipindah dari baskom ke polybag, ada yang dibekas-bekas gelas plastik, ada yang diember dan ada juga yang saya uji coba dilahan langsung tanpa dipupuk ataupun rutin disiram.
Selain itu juga belajar membuat pupuk cair dari air cucian beras yang difermentasi dengan bakteri EM4 dan larutan gula. Prosesnya mudah namun memang butuh waktu untuk fermentasi minimal seminggu dan ketika dibuka ada gasnya dan berbau seperti tape. Selain ramah lingkungan karena organik juga barang-barangnya mudah ditemui sekaligus murah meriah. Untuk EM4 memang ada yang sudah jadi ditoko-toko pertanian juga banyak yang jual. Namun kalau mau buat sendiri juga bisa kok ada di link berikut bahan-bahanya, Cara Membuat EM4 Sendiri.
Memang sih ini cabe belum dikatakan berhasil karena belum berbuah. Belum lagi banyak predator seperti siput-siput putih kecil yang tiap hari selalu bergerombol entah dari mana datangnya padahal sudah sering saya sapu binatang itu. Belum lagi predator lain yang pasti akan bermunculan. Sebenarnya kasihan kalau dibunuh karena wajar insting mereka mencari makan dan tumbuhan ini salah satu makanannya. Cuman kalau sampai buat tanamannya jadi mati. Ya nelongso juga pastinya.
Tunggu dah updatean selajutnya, hehehe
Ikan Hiu Makan Tomat
Post a Comment
Post a Comment