Hati-Hati di Jalan (Untuk Kamu yang Mengira Akan Sat-Set-Sat-Set)

Hati-hati di jalan merupakan kalimat umum dan banyak manusia sudah mengetahui atau menggunakannya. Banyak contoh kasus penggunaan kalimat ini, tapi jangan berharap contohnya ada disini. Malah dikira bahas mata pelajaran Bahasa Indonesia nanti.

Dari judul sudah dapat ditebak bagi yang mengikuti perkembangan akhir-akhir ini terutama tentang musik. Namun kalau boleh di cocoklogi sebetulnya lagu milik Tulus ini bisa disangkut pautkan dengan cuitannya Fiersa Besari yang ada pada gambar diatas. Cuitan tersebut sempat viral di jagat maya dengan versi bermacam-macam kejadian entah memang benar kejadian atau tidak. Yang jelas banyak sekali insan manusia yang pernah tergocek dengan keadaan yang sudah Tulus tuliskan didalam lirik lagunya. Nah, bagaimana kalau kesempatan kali ini kita coba bedah lagu Hati-Hati di Jalan? LPG lah!

Perjalanan membawamu

Bertemu denganku, ku bertemu kamu

Sepertimu yang kucari

Konon aku juga seperti yang kaucari

Kondisi lirik diatas menggambarkan keadaan dua insan manusia yang sudah lama berhubungan. Hal ini dipertegas dengan lirik konon aku juga seperti yang kaucari. Tak mungkin bisa bilang begitu karena baru bertemu lalu ujug-ujug ada yang bilang, "kamu orang yang aku cari selama ini". 

Kukira kita asam dan garam

Dan kita bertemu di belanga

Kisah yang ternyata tak seindah itu

Perumpaan asam dan garam sudah umum dikaitkan dalam konteks dua insan manusia yang memiliki ending yang membahagiakan. Walaupun berbeda tetap akan saling bertemu dalam suatu tempat yang disebut belanga didalam lirik. Menarik pengambilan kata belanga untuk lirik ini karena selain menambah perbendaharaan kata yang sekarang masih ngetrend At Least, Which Is ataupun Literally. Kayaknya gak mungkin mau pakai kata kuali besar. Coba nyanyi terus kata belanga diganti kuali besar, ngehehe.

Kukira kita akan bersama

Begitu banyak yang sama

Latarmu dan latarku

Kurang lebih lirik diatas menggambarkan keadaan yang sering terjadi didunia percintaan. Kalau belum merasakan hal semacam ini artinya dirimu memang belum sering sambat soal jodoh. Karena masih ada orang yang mengalami kondisi merasa sama dan cocok tapi tak bersatu ataupun mengira kalau awalnya beda sifat lama kelamaan akan bisa bersatu juga karena menganut prinsip witing tresno jalaran soko kulino tapi masih pupus juga. Bagi yang mengalami hal semacam itu memang akan sampai pada titik lelah walaupun teman-temanmu sudah berusaha mencarikan juga. 

Kukira takkan ada kendala

Kukira ini 'kan mudah

Kau-aku jadi kita

Karena tidak ada kendala menjadikan kita mudah berfikir bahwa aku dan kamu akan menjadi kita lalu mudah bersatu. Indah sekali jika seperti itu karena akan mengurangi populasi jomblo di dunia ini, ngehehe.

Kasih sayangmu membekas

Redam kini sudah 

Pijar istimewa

Entah apa maksud dunia

Tentang ujung cerita, kita tak bersama

Kurang lebih lirik diatas bahasa mudahnya bagi saya begini,  "kasih sayang yang dulu sudah diberikan walaupun sekarang semakin tidak jelas namun tetap istimewa karena hal-hal kecil yang sudah diberikan". Kurang lebih begitu saya ambil kesimpulan karena makna dari kata Redam dan Pijar ini ternyata kalau dicari di KBBI tidak langsung bermakna sesungguhnya. Artinya hanya penulis liriknya yang mengetahui makna yang asli atau mungkin saya yang gak nyampe ini, ngehehe.

Semoga rindu ini menghilang

Konon katanya waktu sembuhkan

Akan adakah lagi yang sepertimu?

Lirik diatas pasti mengambarkan kondisi dimana dua insan ini telah berpisah. Penyakit umum yang akan menyerang sudah pasti Rindu. Sudah pasti rindu itu obatnya adalah waktu yang akan menjawab. Tapi permasalahnnya waktu tidak pernah memberitahu pukul berapa dan ada dimana jawab akan diberikan. 

Kau melanjutkan perjalananmu

Ku melanjutkan perjalananku

Makna sederhananya ialah "berpisah" menjauhi sebuah kenyataan yang tidak diharapkan oleh masing-masing insan yang dulu pernah berharap.

Hati-hati di jalan

Menarik pengambilan kalimat untuk lirik penutup lagu ini, mengapa tidak hati-hati sayang atau hati-hati yang lainnya. Menurut saya kalimat ini selain bentuk kalimat perpisahan yang biasa orang gunakan juga mengandung sebuah kerelaan untuk melepas sebuah pertemuan. Tentunya pertemuan yang sudah lama dan membekas dihati masing-masing individu.

Selain viral, lagu Hati-Hati di Jalan juga sering disalahgunakan menjadi backsound lagu di video bucin-bucin. Padahal secara utuh lagu ini sangat menggambarkan keadaan orang yang merasa akan sat-set-sat-set dalam hubungannya namun akhirnya tetap pupus. Atau memang mereka membuat video dengan lagu Hati-Hati di Jalan hanya untuk memberikan kode bahwa belum bisa moveon?



Related Posts

Post a Comment